Minggu, 09 Juni 2013

Kenali Wajah, Pilih Model Hijabnya!!

Jakarta-Model dan gaya berhijab yang bermunculan saat ini memiliki kekayaan ragam. Mulai dari model jilbab standar, ala Dian Pelangi, turban, Hana Tajima, Siti Juwariyah, Jenahara, dan sebagainya. Kebanyakan perempuan menggunakan jilbab ala Dian Pelangi yang simpel dan trendy dengan memanfaatkan jilbab segiempat. Sedangkan untuk acara yang lebih formal menggunakan pasmina berbahan cerruti, sifon, silk, sampai sutra. Modelnya pun disesuaikan dengan kelembutan dan kesimpelan bahan.

Dengan banyaknya ragam model hijab ini pasti membuat kita tertarik untuk mencobanya. Akan tetapi tidak semua model hijab bisa diaplikasikan ke wajah kita, lho, sahabat share. Hal ini dikarenakan sahabat share memiliki bentuk wajah yang berbeda-beda. Jadi, kita harus mengenali bentuk wajah terlebih dulu agar penampilan kita lebih trendi dan chic.

Untuk itu, womenshare akan merangkum beberapa trik dan tips menggunakan hijab sesuai dengan bentuk wajah.
1. Wajah oval
Jika sahabat share pemilik bentuk wajah oval, sangat mudah sekali menentukan jenis hijab yang ingin digunakan. karena bentuk wajah oval adalah bentuk wajah yang paling ideal. Semua model jilbab bisa diaplikasikan, mulai dari turban, ala hana tajima, tudung bawal, dan sebagainya. Tinggal memadumadankannya dengan pakaian dan asesoris yang akan dipergunakan.

Indah Nada Puspita/ http://indahnadapuspita.blogspot.com
2. Wajah bulat.
Sahabat share memiliki bentuk wajah bulat? Ada trik khusus mengaplikasikannya karena tidak semua model bisa diaplikasikan. Pertama, hindari pemakaian jilbab yang menampilkan kedua pipi sahabat share, seperti model Hana Tajima. Kedua, gunakan model hijab yang membuat kedua sisi tertutup kain hijab atau salah satu sisi wajah tertutup kain hijab dan sisi lainnya terbuka. Trik ini akan menyamarkan bentuk wajah sahabat share. Penggunaan dalaman jilbab usahakan tidak menutup dahi, ya. Pemilihan bahan yang jatoh dan tidak tebal juga tidak terlalu tipis, bisa membantu sahabat share tampil chic dan menarik dengan membuat aksen drapery ringan di sekitar dada agar memberi efek "panjang" pada wajah.

untuk wajah bulat/gayaislami.com
3. Wajah persegi
Trik menggunakan hijab bagi pemilik wajah persegi adalah dengan model round shape. Model ini akan menyamarkan garis-garis keras di wajah sahabat share sehingga terlihat lebih bulat. Memilih bahan yang sedikit mengembang dan berisi akan membuat wajah sahabat share lebih bulat. Pemilihan warna juga berpengaruh, lho, sahabat share. Warna pastel sangat disarankan bagi pemilik wajah persegi.

wajah kotak/sharingdisini.com
4. Wajah lonjong.
Turkish hijab sangat pas bagi sahabat share yang memiliki wajah lonjong. Karena modelnya yang menutup dahi akan membuat pemilik wajah lonjong terlihat oval. Kalau tidak ingin model turkish jilbab, bisa memilih modelturban agar memberi efek penuh  pada wajah. Memilih bahan hijab yang tebal, bisa membuat sahabat share yang lonjong terlihat lebih berisi.

Turkish style/ oktomagazine.com
5. Wajah segitiga
Sahabat share sangat menyukai model jilbab ala Hana Tajima? Ternyata bentuk wajah segitiga paling cocok dengan model hana tajima ini. Karena sifatnya yang longgar membuat pemiliknya menjadi lebih cantik dan manis. Usahakan dalam memakai hijab juga menutup sebagian sisi dahi agar meminimalkan lebarnya.
Hana Tajima / polyvore.com
Apapun model jilbabnya, pastikan bagian dada sahabat share tertutup. Jangan lupa menggunakan dalaman jilbab agar jilbab sahabat share tidak "lari-larian" serta membuat penampilan kita lebih manis. Memperhitungkan ke-transparanan hijab tidak ada salahnya, lho, caranya dengan menumpuk jilbab transparan kita agar lebih tebal. Sesuaikan juga dengan acara yang akan sahabat share hadiri, ya. Siap tampil menawan dan syar'i setiap hari, sahabat share? (DHI)

dikutip : http://wmenshare.blogspot.com/2013/03/kenali-wajah-pilih-model-hijabnya.html

Sabtu, 08 Juni 2013

Tips Hijab untuk Wajah Bulat atau Tembem

tips hijab untuk wajah bulat tembem
Femalezone.info – Di kalangan pemakai hijab, pemilik wajah bulat sering bingung memakai gaya hijab yang bagaimana agar terlihat lebih tirus. Mau pakai efek makeup shading di bagian pipi, nanti terhapus saat sudah beberapa jam, lagipula tidak praktis. Nah, Anda bisa mencoba teknologi baru berupa inner khusus yang mudah memakainya dan membuat wajah tirus seketika.
Dengan dalaman hijab ini, Anda bisa memakai banyak model hijab tanpa takut terlihat chubby. Inner ini memang dirancang khusus untuk memberi siluet wajah tirus. Memakainya juga mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Penasaran inner seperti apakah yang ajaib ini?
sebeleum dan sesudah memakai inner tyrius
Nama dalaman hijab ini adalah Tyrius Inner. Coba Anda lihat perbedaan model di atas saat memakai inner ninja biasa dan Tyrius Inner. Saat memakai inner ninja biasa, pipi masih terlihat chubby. Tapi saat memakai Tyrius Inner, ada ilusi gelap di samping wajah yang membuat kesan tirus seketika tanpa tambahan shading makeup.
Dalaman atau inner hijab ini praktis dan membuat Anda bisa bereksperimen dengan berbagai model hijab. Penampilan juga lebih rapi karena posisinya membuat helai rambut tidak mudah mencuat keluar. Memakainya juga mudah, lihat gambar dibawah ini.
cara memakai inner tyrius
Memakai Tyrius Inner sangat mudah. Ada dua potong inner yang harus Anda pakai.
  1. Pakai bagian atas yang mirip inner ninja.
  2. Siapkan lapisan kedua, tarik bagian lubang agar pas dengan wajah.
  3. Pakai Tyrius Inner hingga pas dengan wajah Anda.
  4. Rapikan Tyrius Inner seperti tampak pada gambar.
  5. Buat sebagian pipi Anda tertutup inner.
  6. Sekarang Anda bisa bereksperimen dengan berbagai model hijab tanpa takut terlihat chubby atau tembem.
  7. Tada.. Anda sudah sudah tampil cantik dan terlihat tirus dalam sekejab.
Mudah bukan? Selamat bereksperimen dan mendapat wajah tirus dengan cara yang praktis.
Sumber : Vemale.com | Zavanna Mecca

Pengertian dan Manfaat Hijab



Wanita, apa yang sahabat ingat kalau seseorang berbicara tentang wanita? Ya. Indah sekarang akan bahas tentang wanita. Wanita itu, derajatnya lebih mulia daripada laki-laki. Wanita itu, sangat dijaga kemuliaannya oleh Allah. Namun, yang terjadi pada zaman ini adalah wanita banyak yang tidak mempergunakan kemuliaannya dengan optimal. Wanita itu mulia sahabatku. Lihatlah! Perintah Allah yang diwahyukan kepada Nabi:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab : 59)
Coba lihat, Allah telah memberikan kepada
kita, para muslimah.  Agar memakai jilbab, benar apa yang dikatakan oleh firman-Nya. “supaya mereka lebih mudah untuk dikenal” Sahabat pernah lihat seseorang yang
memakai kerudung panjang? Biasanya muslimah yang berkerudung panjang itu lebih mudah dikenali. Lihat, misalkan ada seorang muslimah berkerudung panjang berkumpul bersama banyak muslimah yang berkerudungnya lebih pendek. Jadi, muslimah yang berkerudung pasti lebih dikenali daripada muslimah yang disekelilingnya itu. Iya bukan? Iyalah. Toh kan beda sendirian! 
Pernah gak sih kalian. Ya, sahabatku. Saudara muslimah. Pernahkah bertanya-tanya dalam hati diri sendiri, “Kenapa sih? Perempuan yang itu pakai kerudungnya puanjannngg.?”, pernah tidak terucap dalam hati seperti itu? Sepertinya pernah. Indah dulu pun juga begitu kok sahabat. Tapi, tahukah engkau banyak muslimah juga kok yang pakai kerudungnya panjang sampai ke bawah-bawah. Tahu tidak alasannya?
Tak usah panjang lebar untuk menjelaskan alasannya. Cukup dengan firman-Nya:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).
Tahukan sahabat? Berarti kalau kita pakai jilbab harus mengulurkannya. Lebih baik lagi jika lebih panjang dari dada. Oke, kalau sahabat masih ragu. Pikirkan lagi, ini perintah Allah. Ini bukan hadits. Ini adalah ayat Al-Qur’an. Kalau ini hadits, masih bisalah kalau mau diragukan. Karena sekarang banyak hadits palsu. Dan kita harus tau pperawi haditsnya dan azbabul wurudnya. Lalu tata bahasa arab yang bagus. Tapi, ini ayat al-qur’an sahabat. Masihkah sahabat ragu untuk taat?
Memang tak mudah untuk menjadi “jilbabers” yang jilbabnya panjang. Atau sampai-sampai memakai cadar. haduh! Malah dikira teroris ya, kalau pakai cadar. Hmm, okelah. Sahabat muslimah, kita lanjut pada topik. Tapi bagaimanapun kita harus bisa menjadi seorang muslim yang “Sami’na wa at’thona” (kami dengar dan kami taat)!
Indah mau kasih tau keuntungan/manfaat/profit kita memakai hijab (jilbab):
1.Terlindungi dari sengatan panas matahari.
Faktanya sekarang adalah wanita-wanita yang tak mengenakan jilbab jika keluar rumah dan berjalan pasti akan merasakan panas, rambut yang lembab, lepek, dan mungkin karena kepanasan rambut hitamnya menjadi berubah warna lebih orange. Jadi, nutrisi rambut pun berkurang. tapi muslimah-muslimah yang memakai jilbab pasti akan terlindungi. Sebab rambutnya ditutupi oleh kain yang panjang dan tidak tipis. Ini membuat rambut tak akan kehilangan nutrisinya.
2.Terjaga kehormatannya dan Pria pun segan untuk menggodanya
Sadar tidak? Jika wanita yang tidak memakai jilbab lalu jalan di depan laki-laki. Sering sekali laki-laki itu berkata, “Siut..Siut!”. Iya bukan? Tapi jika muslimah berjalan tapi mungkin saja karena tak ada jalan lain harus melewati seorang laki-laki, laki-laki itu malah berkata” Assalamua’alikum”. Kalau sahabat mengalami seperti ini cukup jawab dalam hati. Tidak perlu, dijawab dengan suara terdengar. Nah sekarang Indah mau tanya, sahabat muslimah mau pilih yang mana? Itu pilihan diri sendiri kok.
3.Termotivasi untuk terus menuntut ilmu
walau ilmu tidak bersalah, tapi wanita yang jilbab mungkin suka ditanya-tanya oleh orang yang belum tahu sesuatu. Ia tidak? Makanya itu pentingnya menuntut ilmu secara kaffah. Kita orang muslim! Harus bisa pintar menjawab suatu pertanyaan.
4.Terjaga dari polusi dan debu
Siapa sih yang tidak tahu Jakarta? Ibukota Indonesia. Sudah tentu cuaca panas, penuh debu dan polusi. Kita tak perlu terhipnotis dengan iklan shampoo yang menggiurkan. Yang memakai extras gingseng lah, kulit buaya, daun sirih, rempah-rempah. Ditambah lagi dengan conditioner dan lain-lainnya. Tak perlu repot membeli segala macam rupa untuk dipakai. Beli shampoo yang menurut sahabat cocok. Tak usah pakai yang macam-macam lagi. Kemudian, ada lagi. Yang namanya Jakarta pasti banyak debu sama polusi. Apalagi kalau anak SMP jalan dari rumah ke sekolahnya. Pasti banyak deh debu-debunya kemudian pulang-pulang suruh cuci muka agar jerawat enggak tumbuh (Kok jadi cerita pengalaman?) Hehe, Kalau yang ini sih,  pakai cadar aja :D Biar tetap terlindungi!
5.Kemuliaan  Terlihat
Allah dan Rasul-Nya sangat memuliakan wanita. Mereka inginagar wanita-wanita muslimah menutup auratnya sesuai syariat. Agar mereka terjaga kemuliaannya. Rambut wanita yang diperlihatkan menjadi mahkota yang biasa-biasa saja. Karena semua orang sudah tahu seperti apa mahkotanya. tapi wanita muslimah yang memakai jilbabnya menjadikan dirinya mulia dan tertanda bahwa tidak sembarangan orang yang boleh tahu seperti apa rambutnya. Wahai muslimah yakinlah. Dirimu ini mulia!
Ini dari Indah, selebihnya sahabat bisa tahu manfaatnya. Selamat memakai jilbab yang syar’i ya. Semoga selalu dalam berkahan dan limpahan rahmat dari-Nya. Wahai muslimah, engkau ini permata. Tak semua orang dapat memilikimu. Hanya orang-orang pilihan yang bisa mendapatkannya. Sungguh! Kamu itu mulia sahabat muslimah :)
Salam ukhuwah
 
Dikutip : http://hijabersmetro.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-manfaat-hijab.html

Manfaat Memakai Jilbab atau Hijab Bagi Muslimah


Hai sahabat Tutorial Hijabers Muslimah, tau gak kalo jilbab itu banyak manfaatnya loh, diantaranya dibawah ini ^_^, silahkan dibaca !! 1.   Terlindungi Dari Sinar Matahari
Berbagai masalah kesehatan akibat sinat ultraviolet tersebut diantaranya kulit keriput, kerusakan mata, hingga kanker kulit.
Banyak wanita yang tidak memakai jilbab ketika keluar rumah atau untuk sekedar jalan-jalan, akan meresakan panas, rambut yang lembab, lepek, dan mungkin karena sampai panasnya rambut hitamnya berubah menjadi warna orange, sehingga banyak diantara mereka yang pergi kesalon untuk merawatnya.
Akan tetapi, berbeda dengan wanita muslimah yang memakai jilbab pasti akan terlindungi, sebab rambutnya ditutupi oleh jilbab, sehingga rambut mereka tidak akan kehilangan nutrisinya.

Pernah gak, ketika jalan di muka umum sering kali laki-laki bersiul,”suit..suit!”.. kejadian ini sering kali dialami oleh wanita yang tidak memakai jilbab. Berbeda dengan wanita yang memakai jilbab, jarang sekali mereka berkata seperti itu, melainkan kata “Assalamualaikum”.Nah sekarang Indah mau tanya, sahabat muslimah mau pilih yang mana? Itu pilihan diri sendiri kok.
Walau ilmu tidak bersalah, tapi wanita yang jilbab mungkin suka ditanya-tanya oleh orang yang belum tahu sesuatu. Ia tidak? Makanya itu pentingnya menuntut ilmu secara kaffah. Kita orang muslim! Harus bisa pintar menjawab suatu pertanyaan.
Sering kali ketika jalan melewati area yang berdebu apalagi ditambah cuaca panas dan polusi. Ini bisa membuat rambut menjadi gatal-gatal, sehingga perlu biaya ekstra untuk membeli produk untuk merawat rambut.
Tak perlu repot untuk mengeluarkan biaya ekstra, cukup beli shampoo yang sesuai dengan rambut dan selalu mamakai jilbab ketika jalan-jalan mampu untuk menjaga kondisi rambut agar tetap sehat.
Allah dan Rasul-Nya sangat memuliakan wanita. Mereka inginagar wanita-wanita muslimah menutup auratnya sesuai syariat. Agar mereka terjaga kemuliaannya. Rambut wanita yang diperlihatkan menjadi mahkota yang biasa-biasa saja. Karena semua orang sudah tahu seperti apa mahkotanya. tapi wanita muslimah yang memakai jilbabnya menjadikan dirinya mulia dan tertanda bahwa tidak sembarangan orang yang boleh tahu seperti apa rambutnya. Wahai muslimah yakinlah. Dirimu ini mulia! 
 
Dikutip : http://tutorialhijabersmuslimah.blogspot.com/2013/01/manfaat-memakai-jilbab-atau-hijab-bagi.html

Banyak Hijabers yang Over Fashion

Banyak Hijabers yang Over Fashion
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Model memeragakan busana karya Ida Royani pada acara Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) 2013 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2013) malam. (Tribun Jakarta/Jeprima) 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer busana muslimah, Ria Miranda mengungkapkan jika booming trend hijabers dimulai sejak Hijabers Community dibentuk tahun 2010.  Walaupun menurutnya, sebenarnya sudah sejak dulua banyak orang yang memakai hijab, namun, tren ini cenderung meningkat sejak Ria dan teman-temannya, seperti Dian Pelangi, Jenahara, dan lain-lain mendirikan komunitas jilbab bernama  Hijabers Community.
Menurut desainer yang mulai merambah dunia fashion sejak tahun 2007 ini, seiring berjalannya waktu, tren hijab semakin diminati. Hal ini disebabkan karena variasi yang ditawarkan semakin berbeda, dan pilihan cara pakaian untuk berhijab pun makin bervariasi. Sekarang, orang juga semakin tidak ragu untuk berhijab karena masih dapat tampil menarik.  
Ria mengakui bahwa pada dasarnya Hijabers Community bukanlah fashionista yang hanya fokus pada fashion.  Namun tentunya kembali lagi memang tak bisa dipungkiri bahwa yang diminati adalah dari segi berpakaian para anggotanya.
Jika melihat secara keseluruhan, penampilan para hijabers di Indonesia dalam berbusana tentunya berbeda-beda, seperti juga karakter tiap orang yang berbeda satu dengan yang lain. Menurutnya, selama ini ia cenderung memakai pilihan yang simple dan elegant, dengan pilihan warna yang senada dan tidak mencolok. Hal itu juga menjadi ciri khas pada baju rancangannya yang berlabel riamiranda.
Ria mengungkapkan karena adanya perkembangan hijabers, saat ini ia melihat beberapa wanita hijabers sudah over fashion, seperti ingin menampilkan semua dalam satu gaya busana.
 "Kadang saya melihat busana wanita berhijab lebih heboh dibandingkan wanita yang tidak berhijab. Sehingga saya mulai campaign untuk berpakaian sederhana. Saya takut jika wanita muslim terlalu mengandalkan  atau menunjukan cara berpakaian/ fashion style, hal ini akan merubah pandangan orang mengenai wanita muslim yang santun, "ungkapnya.
Untuk melihat koleksi busana muslim Ria Miranda terbaru, jangan sampai ketinggalan fashion show house of riamiranda pada Jakarta Islamic Fashion Week 2013 yang digelar di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, 26- 30 Juni 2013.

Make Up Natural Lebih Pas untuk Hijab

Make Up Natural Lebih Pas untuk Hijab
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai item dan aksesori fashion seperti kerudung, celana, rok, blus dan lain-lain telah dirancang khusus untuk mendukung penampilan hijabersa. Karena itu, makin banyak cara berkreasi dalam penampilan hijab sehingga tetap bisa tampil  cantik dan gaya.
Tidak hanya harus pintar memilih berbagai fashion item, hijabers juga harus bisa mengaplikasikan riasan wajah yang pas. Riasan wajah yang pas bisa bikin penampilan berkali-kali lipat lebih cantik.
Berhijab dan ber-make-up pun bukan sesuatu yang sulit. Syaratnya, harus bisa menyesuaikan make up dengan outfit hijabyang dikenakan. Ada banyak inspirasi make up untuk kita yang menggunakan hijab. Salah satunya adalah make up natural.
Make up natural adalah cara aman buat kita yang masih awam dalam berhijab. Karena, kita enggak perlu bingung mencocokkan warna eyeshadow atau warna lipstik yang paling pas dengan outfit hijab kita.
Untuk mendapatkan make-up natural, caranya pun gampang, kok, girls:
1. Gunakan concealer untuk menutupi  bagian bawah mata (atau sekitar mata) supaya mata lebih fresh. Concealer juga bisa diguanakan untuk menutupi pori-pori besar dan noda hitam.
2. Pakai foundation tipis di wajah kita. Lalu aplikasikan bedak tabur.
3. Rapikan alis kita dengan bantuan pensil alis. Pulas bagian alis yang terlihat tipis dan berongga.
4. Pulas blush on warna peach dan merah muda biar pipi kita terlihat merona alami.
5. Pakai eyeshadow warna cokelat muda atau cokelat pasir.
6. Pakai eyeliner hitam pensil atau gel. Pulas sesuai garis mata atas kita. Dan eyeliner cokelat untuk bagian garis mata bawah.
7. Gunakan maskara pada bulu mata atas dan bulu mata bawah.
8. Gunakan lipstik atau pelembab bibir. Pilih warna yang natural seperti peach, pink muda atau beige.  
Gampang kan? Nah, sebenarnya ada banyak trik  dan tema riasan keren lainnya untuk memaksimalkan penampilan hijab kita. Karena itu, datang yuk ke Jakarta Islamic Fashion Week (JIFW) 2013 yang diselenggarakan dari tanggal 26 sampai 30 Juni mendatang!
Di JIFW 2013 nanti, ada berbagai exhibition, fashion show, talkshows keren soal busana dan hijab. Selain itu, tutorial super jelas dan detail soal make up, lho.

KENAPA HARUS BERHIJAB

KENAPA HARUS HIJAB SYAR’I ?

  1. Karena berbusana muslimah yang syar’i merupakan ibadah syar’i yang wajib, memiliki pahala yang besar. Pahala ini bermula ketika menggunakannya dan berakhir dengan melepasnya.
  2. Perlu saudari ketahui, bahwa saudari senantiasa berada dalam keadaan ibadah apabila:
  1. Saudari tetap berada di dalam rumah dan tidak keluar darinya kecuali untuk suatu kepentingan.
  2. Atau apabila saudari keluar rumah demi satu kepentingan dan saudari selalu menjauhi tempat-tempat berkumpul kaum pria.
  3. Atau apabila saudari melewati kaum pria namun saudari tetap dalam keadaan berhijab, karena saat itu saudari telah mematuhi perintah Allah . Dia berfirman: “Dan hendaklah kalian diam di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj seperti orang-orang jahiliyyah yang pertama.” (QS. Al-Ahzab 33).
  1. Karena menggunakan hijab syar’I merupakan salah satu jihad fi sabilillah, khususnya pada zaman ini di mana musuh-musuh Islam berusaha untuk memerangi hijab muslimah ini agar mereka menguasai umat ini.
  2. Menggunakan hijab syar’i dapat menjaga seorang muslimah dari berbagai kejahatan: Pandangan hasad, kesurupan, kejahatan Jin dan Manusia, sehingga mereka segan keada saudari. Allah berfirman: “Karena (dengan hijab Syar’I itu) mereka akan lebih dikenal maka mereka tidak dianiaya.” Dikenal sebagai wanita yang menjaga kehormatannya, wanita yang terhormat dan jauh dari keraguan. Sehingga orang-orang yang sakit hatinya tidak berusaha menggodanya.
  3. Karena menggunakan hijab syar’i sebagai tanda kehormatan seorang wanita, dan kekuatan agama dan akalnya serta menandakan jauhnya dari berbagai keraguan. Dan inilah sifat terpenting yang diinginkan oleh seorang pria yang mencari pendamping hidup.
  4. Pahala orang yang mengikuti jejak langkah saudari dalam berhijab dari wanita-wanita lain yang sebelumnya meremehkan urusan hijab. Rosulullah bersabda: “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan maka baginya pahala orang yang mengamalkannya.” (HR. Muslim). “Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk, pahalanya seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga.” (HR. Muslim).
  5. Mengunakan hijab adalah jalan menuju keselamatan dari berbagai kejelekan yang semestinya menimpa saudari, seperti tabarruj, gaul dan selamatnya orang lain karena saudari.
  6. Dengan menggunakan hijab berarti saudari telah berda’wah kepada Dienul Islam, karena dengan melihat hijab muslimah manusia tergugah untuk mengetahui lebih mendalam tentang Dienul Islam, Maka saudari adalah seorang juru da’wah.
  7. Menggunakan hijab muslimah adalah sebab bersihnya hati. Allah berfirman: “Hal itu lebih bersih bagi hati kalian dan hati mereka.”
  8. Dengan memakai hijab muslimah saudari akan mendapatkan sabar di atas perintah Allah karena kesulitan-kesulitan dan kendala yang dihadapi. Allah berfirman: “Dan adapun orang yang takut ===Robbnya =====” (QS.====)
SIFAT HIJAB SYAR’I BAGI WANITA MUSLIMAH
Apakah Saudari tahu sifat hijab syar’i (pakaian muslimah yang disyari’atkan) ?
  1. Menutup seluruh tubuh.
  2. Tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan
  3. Tebal tidak tembus pandang, sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik pakaian tersebut.
  4. Lebar dan longgar tidak ketat, sehingga tidak menampakkan bagian-bagian anggota tubuh.
  5. Tidak menyerupai pakaian pria dan pakaian wanita-wanita kafir.
  6. Tidak berparfum dan berwangi-wangian apabila hendak melalui kaum pria.

    Dikutp : http://abualf4n.wordpress.com/kenapa-harus-hijab-syar%E2%80%99i/

HIJAB dalam AL-QURAN dan HADIS

Menjaga kehormatan dan harga diri manusia khususnya kehormatan wanita adalah suatu asas yang telah diterima dalam agama Islam serta dalam seluruh aturan-aturan dan hukum-hukumnya. Dan masalah hijab adalah merupakan salah satu dari perkara tersebut. Al-Quran Karim telah menjelaskan berbagai topik hijab dalam berbagai bentuk, gambaran, dan ibarat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, hijab dipandang sebagai suatu kewajiban dalam agama islam dan apabila seseorang mengingkarinya maka dia telah mengingkari satu hukum yang telah diwajibkan dalam agama dan mengingkari kewajiban agama berarti terjerumus di dalam kekafiran. Perlu diketahui bahwa tidak perlu semua aturan-aturan Islam itu dibahas dalam Al-Quran, karena Al-Quran Al-Karim adalah sebuah aturan pokok yang hanya memberikan pembahasan secara global dan masalah-masalah detailnya diserahkan kepada mufassir Al-Quran, yakni Rasulullah SAW  dan para awliya  di mana mereka mengambil sumber dari wahyu Tuhan, di sisi lain juga kebanyakan hukum-hukum tidak dibahas secara detail dalam Al-Quran, akan tetapi dibahas dengan terang dan jelas di dalam fiqih islam. Adapun masalah hijab terdapat beberapa ayat yang dijelaskan dengan detail di dalam Al-Quran, oleh karena itu sebagian orang yang tidak memiliki informasi tentang hijab, mereka menciptakan suatu keraguan dan kesangsian di dalam pikiran wanita sehingga menanyakan “Memangnya hijab juga terdapat dalam Al-Quran?” pertanyaan ini  sampai kapanpun tidak akan pernah tepat, sebab Al-Quran dengan jelas telah membahas topik tentang hijab dan setiap orang yang mengakui dirinya muslim, maka dia tidak boleh mengingkari masalah hijab dalam islam.
Sekarang kita tunjukkan sebagian dari ayat-ayat suci Al-Quran mengenai hijab berikut ini: (Qullilmu’minaati yaghdhudhna min abshaarihinna wa yahpadzna puruujahunna walaa yubdiina ziinatahunna illaa maa dzhara minhaa walyadhribna bikhumurihinna ‘alaa juyuubihinna walaa yubdiina ziinatahunna illaa libu’uulatihinna …) Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan ….(QS. An-Nur : 31)
Ayat di atas adalah ayat pertama yang menjelaskan tentang pandangan yang membangkitkan syahwat, dan lelaki serta perempuan dianjurkan untuk menahan pandangannya, sebab pandangan yang tercemari oleh syahwat pada lawan jenis merupakan langkah untuk melakukan dosa dan kerusakan karena itu akar dosa ini harus disingkirkan. Dan telah di jelaskan pula dengan transparan bahwa  memandang aurat orang lain (lelaki, perempuan, muhrim dan non muhrim) adalah dilarang. Topik lain yang perlu diperhatikan pada ayat ini adalah kewajiban menutup leher, dada dan seputar anggota badan wanita yang kebanyakan di jadikan pusat perhatian oleh lawan jenis, demikian juga dalam ayat ini menunjukkan bahwa adanya larangan berhias dan berdandan untuk yang non muhrim, kecuali apa yang telah nampak darinya, dan sambungan dari ayat sebelumnya, dengan jelas telah melarang secara mutlak untuk tidak menunjukkan dan mempertontonkan keindahan diri kepada yang non muhrim, dan kalimat itu adalah; walaa yadhribna biarjulihinna …; yaitu Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan (seperti khalkhal yang di pakai oleh wanita-wanita arab); bahkan badan sampai pergelangan tangan dan juga kaki harus ditutup. Disamping itu ayat ini telah menjelaskan tentang falsafah hijab dan kehormatan menahan pandangan yang di antaranya adalah menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan.
Ayat ke dua yang membahas tentang kewajiban menutup tubuh adalah ayat 59 surah Al-Ahzab yang berbunyi: ”Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,”Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak di ganggu.”
Dalam kitab Lisânul Arabi di katakan: Jilbab, yaitu lebih besar dari kerudung dan lebih kecil dari jubah, yang dengan wasilah ini wanita menutupi kepala dan dadanya. Oleh karena itu kata “Jilbâb” dalam surah Al-Ahzab di atas dan kata “Khumur” dalam surah An-Nur dengan jelas menekankan mengenai kewajiban menutup tubuh bagi wanita terhadap non mahramnya. Biasanya “Khumur” menunjukkan pada kewajiban menutup kepala dan dada serta leher dengan sesuatu yang menyerupai kerudung, akan tetapi “Julbaab” adalah sebuah pakaian yang lebih panjang dari kerudung di mana seluruh tubuh tertutupi olehnya; yaitu sesuatu yang menyerupai jubah dan biasanya dipakai oleh wanita-wanita arab.
Hijab adalah wajib bagi semua wanita, dan wanita-wanita yang bertalian dan bersangkutan  dengan kepemimpinan umat harus lebih berhati-hati, sebab mereka akan menjadi tokoh atau panutan terhadap wanita-wanita lain. Dengan demikian baik dalam berbicara, berhadapan dan bertemu dengan masyarakat serta aktivitas lainnya, menjaga hijab sangatlah dianjurkan karena mereka dalam hal ini sangatlah peka dan sensitif. Dari sudut pandang yang lain, kali ini Al-Quran menjadikan istri-istri Nabi sebagai acuan, dan berkata: (Yaa nisaa’annabii lastunna kaahadin minannisaa’i inittaqaitunna falaa takhdha’na bil qauli fayathma’a aladzi fi qalbihi maradhun wa qulna qawlan ma’ruufan). “Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS.Al-Ahzab : 32)
Ayat di atas adalah menegaskan tentang bagaimana menghindari terjadinya dosa dan fitnah dan wanita-wanita diharuskan memiliki batas di dalam berbicara dengan yang non  muhrimnya, sebagaimana di dalamnya tidak terlihat berbagai bentuk godaan dan rangsangan sehingga dapat menimbulkan fitnah. Demikan juga mengenai istri-istri Nabi saw dikatakan: (Wa qarna buyuutikunna walaa tabarrajna tabarruja aljahiliyyati al uula). Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. (QS.Al-Ahzab : 33) Dan juga ayat 53 dalam surah yang sama diketahui sebagai pelengkap tentang kebagaimanaan wanita-wanita menjaga hijabnya dalam bersosialisasi dan mengatakan:( Wa idzaa saaltumuhunna mataa’aan fas aluhunnna min waraai hijaabin dzalikum athharu liquluubikum wa quluubihinna …. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (QS. Al-Ahzab : 53)
Ketika kita mencermati muatan ayat tersebut di atas, maka sangatlah jelas bahwa hijab adalah menghindari dari terjadinya dosa dan fitnah, dan kesemuanya ini telah ditekankan pada hijab dan penutup tubuh wanita untuk kebersihan dan keselamatan masyarakat. Masih terdapat banyak poin-poin tentang hijab dari ayat yang lain dalam Al-Quran yang dikarenakan pembahasannya akan dialihkan ke topik yang lain maka kami tidak memberikan penjelasannya.

Hijab dalam Hadis-Hadis dan Budaya Ahli Bait         
Adapun Al-Quran yang merupakan Tsaql Akbar dan juga amanat besar ilahi, menjelaskan bahwa penutup atau hijab wanita adalah merupakan satu tugas dan tanggung jawab, dan juga di dalam hadis-hadis ahli bait yang dikenal sebagai  Tsaql Ashgar dan tafsir Quran menjelaskan tentang hijab. Efaf atau penutup bagi wanita secara detail yang sebahagian dari hadis tersebut dapat kita tunjukkan sebagai berikut: Imam Ali kw berkata dalam suratnya kepada anaknya Sayyidina Hasan; wakfuf  ‘alaihinna min absharihinna bihijaabika iyyahunna fainna syiddata alhijaabi abqaa ‘alaihinna … Wanita-wanita yang menutup wajahnya sehingga matanya tidak tertuju pada yang non muhrim (dan mata non muhrim tidak tertuju kepadanya) di sebabkan wanita-wanita yang ketat dalam berhijab akan lebih terjaga dari segala gangguan, dan ketika mereka keluar rumah tidak lebih buruk dari orang-orang non muhrim dan membawa orang lain yang tidak dapat di percaya kedalam rumahnya.(Bihar al-Anwar, Jilid 100).  
Imam Ali dalam perkataan nuraninya, di samping beliau menegaskan tentang hijab, juga menjelaskan dengan aspek khusus filsafat dan penyebab dari hijab tersebut yang juga melingkupi kekekalan, daya tahan dan pemeliharaan wanita dalam sorotan hijabnya dan juga mengisyaratkan topik dan tema  penting yang lain yaitu tidak memasukkan orang-orang yang tidak dapat dipercaya ke dalam rumah, dan juga tidak seharusnya teman-teman dan keluarga yang non muhrim banyak lalu lalang atau bolak balik di dalam rumah, demikian pula wanita terlarang baginya untuk lalu lalang di tengah  masyarakat tanpa memakai hijab.
Dalam hadis-hadis mengenai akhir zaman telah di ingatkan, di antaranya tentang wanita-wanita yang berbuat dosa dan fitnah dan telah menjadi cercaan adalah mereka yang hadir di tengah-tengah lelaki untuk menjual diri dan tanpa memakai hijab. 
Rasulullah SAW megabarkan bahwa azab bagi wanita-wanita yang berhijab buruk adalah demikian: Shinfaani min ummatii min ahlinnaari lam arahumaa … wa nisaa’an kaasiyaatun ‘aariyaatun…; Pada malam mikraj Saya menyaksikan dua kelompok dari penghuni neraka yang sebelumnya saya tidak pernah melihat serupa ini, dalam siksaan saya melihat, sejumlah wanita-wanita yang memakai pakaian-pakaian tipis dan menampakkan tubuh (setengah telanjang) dengan wajah-wajah yang tidak tertutupi, mereka ini tidak akan memasuki surga dan tidak akan sampai kepadanya bau surga padahal bau wangi surga tersebut dapat tercium keharumannya dalam jarak yang sangat jauh dan panjang.(Atsaar as-Shadiqiin, Jilid 3)
Azab Bagi Yang Berhijab Buruk             
Imam Ali kw berkata: Saya menemui Rasulullah SAW, dan saya melihat beliau dalam keadaan menangis, saya menanyakan penyebab beliau menangis. Rasulullah SAW berkata: Dalam malam mikraj, saya melihat sejumlah wanita-wanita dari umat saya  sedang dalam azab yang sangat dahsyat. Salah satu dari mereka seorang wanita yang rambut kepalanya digantung dan dia adalah wanita yang tidak menutup rambutnya di depan non muhrim, demikian pula saya melihat seorang wanita yang memakan daging dirinya sendiri dan dia adalah wanita yang berhias dan mempercantik dirinya untuk orang lain. (Wasail, Jilid 14)
Wanita-Wanita di Akhir Zaman
Sangat disayangkan bahwa salah satu dari tanda-tanda akhir zaman yang telah banyak di jelaskan dalam hadis-hadis adalah perihal keadaan menyedihkan wanita-wanita berhijab buruk pada zaman itu. Wanita-wanita dalam zaman itu, hadir di tengah-tengah masyarakat dalam suatu bentuk yang buruk, memolekkan dan mempercantik dirinya bukan untuk suaminya, dan memakai pakaian-pakaian yang setengah telanjang dan menampakkan tubuhnya.
Rasulullah SAW berkata: Halaaku nisaai ummatii filahmaraini adzdszahabu watstsayaaburriqaaqi. Terdapat dua penyebab yang menghancurkan umat saya, yang pertama adalah emas (perhiasan-perhiasan) dan yang ke dua adalah pakaian-pakaian tipis dan menampakkan tubuh. (Arsyaadu al-Quluub, Jilid 1). Berdasarkan inilah membuat wanita-wanita berhijab buruk dan bahkan lebih buruk lagi dari mereka yang tidak berhijab, hal ini mengisyaratkan tentang kebenaran-kebenaran dari kerusakan dan kebinasaan yang merupakan tanda-tanda akhir zaman dan juga kita lihat bahwa ketidakmaluan para wanita yang mempermainkan seorang lelaki, hal inilah yang menjadi sumber kekhawatiran Rasul Akram SAW dan sangat disayangkan bahwa sebagian dari wanita-wanita muslim yang terjun dan aktif ke dalam masyarakat, mereka selangkah lebih maju dari wanita-wanita barat dengan wajah yang dihias kental dan tebal serta berpakaian ringan dan sembrono, padahal mereka ini lebih merusak dan membinasakan dari pada wanita-wanita barat yang non hijab, dan hal ini adalah masalah yang sangat besar. Seorang wanita yang menyatakan dirinya muslim seharusnya dia tidak menodai dan menyakiti hati Rasulullah SAW dan jantung Imam ‘Ashr. Apakah memang tidak boleh seorang wanita muslim meneladani dan menokohkan Sayyidah Zahra dan Sayyidah Zaenab? Apakah dahulu beliau-beliau ini hijab dan pakainnya adalah demikian? Sayyidah Zaenab kubra dalam majelis Yazid di samping beliau menyatakan protesnya terhadap Yazid, beliau juga mengisyaratkan masalah hijab dan beliau berkata pada Yazid: Bagaimana prinsip kamu terhadap tirai kesucian sehingga kamu dapat terjaga dan terpelihara dari para non muhrim dan bagaimana pula  prinsip kamu mengarak para keluarga Rasulullah SAW dari kota ke kota sehingga setiap non muhrim menengok ke arah wajah-wajah mereka?
Aminal’adli yabnaththulaqaa’a takhdiruka haraairaka wa imaaaka wa sawquka banaati rasulillahi saw sabaayaa qad hatakta sutuurahunna wa abdaita wujuuhahunna, Wahai Yazid! Apakah ini berarti adil bahwa para wanita dan para kanizmu kamu tunjukkan dibalik tirai sementara putri-putri Rasulullah SAW kamu arak ke berbagai kota dan kamu jadikan mereka tawanan dan tirai hijab mereka kamu koyak, melepaskan cadar-cadar mereka dari wajahnya?!(Hayaatu al-Imam Husain, Khotbah Hadhrat Zaenab di Syam)
Penegasan Rasulullah SAW Tentang Hijab
Rasulullah SAW selain menyarankan secara tegas terhadap pentingnya menghindari berhijab buruk, beliau juga memperhatikan dalam tingkatan  amal, Ummu Salamah salah satu dari istri-istri Rasulullah SAW mengatakan: Saya dan Maemunah istri yang lain dari Rasulullah SAW setelah sampai kepada kami tentang perintah berhijab, kami menemui Rasulullah SAW yang ketika itu pula anak dari Ummu Maktum (yang matanya buta) memasuki ruangan kami, Rasulullah SAW berkata: Ihtajibaa; tutuplah diri-diri kalian. Saya mengatakan: Wahai Rasulullah! Dia adalah buta (dia tidak akan melihat kami). Beliau berkata: Afa’umyaa wa in antuma? Apakah kalian juga buta (dan kalian tidak melihat dia)? Jadi telah jelas bahwa menjaga hijab dan tidak melihat, tidak terbatas dan terkhusus pada lelaki saja bahkan wanita juga harus menjaga mata dan tubuhnya di hadapan lelaki. (Diterjemahkan oleh Ummu Jausyan….,Bersambung)

Dikutp : http://buletinmitsal.wordpress.com/perspektif/hijab-dalam-al-quran-dan-hadis-1/